Batagak Penghulu di Minangkabau
Batagak Penghulu di Minangkabau | Mendirikan atau membangun penghulu secara adat yaitu dengan memperalekan atau menjamu anak negeri dengan menyembelih kerbau dengan persediaan beras seratus gantang. Sebagai kata adat: Kuah dikacau, daging dilapah. Dan tidak boleh dengan ternak lain seperti sapi atau kambing walaupun harganya berlipat ganda dari seekor kerbau. Dan lebih meriahnya batagak penghulu itu lengkap dengan adat upacaranya, bunyi-bunyiannya, seperti gedang dan terompong, tabuh dan nobat, tertegak panji dan merawal, serta diiringi letusan bedil dan setinggar.
Karya: H. Datoek Toeah, penghulu kaum Koto Nan Gadang Payakumbuh. ( …. – 22 September 1965)
Penerbit: Pustaka Indonesia Bukittinggi (cet; XII – 1985)